Ne Motor Emang mantep banget, tapi bagi aku motor ne banyak kenangan yang sangat amat memusingkan,,,
Terlalu baik salah jahat lebih salah....
Itu ungkapan yang pass buat aku.....
Kisah ini berawal dari bertemunya saya dengan seorang pria sebut saja namanya dodo.... Dia berasal dari sebuah kota di sumatra, ketika bertemu dia mengaku tak punya siapa2 di kota tempat saya berada. Karna ada rasa iba akhirnya saya berikan tempat dia untuk tinggal di tempat saya kerja, kurang lebih sudah 1 bulan lebih dia bersama-sama saya tinggal di tempat kerja saya. Tidak ada menaruh rasa curiga sedikitpun saya kepadanya. Karena dia sudah saya anggap seperti saudara saya. Ketika bulan ramadhan 1433 saya sering saur bersamanya, sering pula dia yang membeli makan saur kami dengan menggunakan kendaraan saya. Setelah mendekati Hari Lebaran dia tetap berada di tempat saya kerja. Seperti biasa dia membeli makan saur untuk kami dengan menggunakan kendaraan saya.
Tetapi tidak di sangka hari itulah dia mulai mengecewakan saya pribadi. Dia melarikan honda saya, sudah risau saya karena ulahnya itu. Karena dia sebatang kara yang saya tahu. Tetapi tidak patah semangat saya, saya terus mencari dia hingga ketemu. Dan harapan saya tidak sia-sia. Akhirnya dia di ketemukan, dengan honda di tanganya.
Tetapi sialnya karena saya ketakutan akan kehilangan honda saya yang "Kredit" tersebut saya mendapatkan saran dari seseorang yang baru saya kenal di malam itu juga untuk melaporkan ke pihak yang berwenang bahwa itu adalah "curanmor". Karena alasanya masuk di akal jadi saya membuat laporan tentang curanmor yang padahal adalah "penggelapan", dengan di iming-imingin asuransi honda saya tersebut bila tidak diketemukan.
Dari situlah titik masalah yang memberatkan saya dan membuat saya pusing sekarang ini. Ketika sedang di introgasi si pelaku (Dodo) ternyata semua terbongkar, jika saya membuat laporan yang salah, Singkat cerita....... Dengan alasan yang masuk di akal akhirnya laporan saya di ganti dari "curanmor" menjadi "penggelapan". Tetapi saya orangnya yang tak mau ribet apalagi dengan pihak yang berwajib saya mengambil jalan lain lagi, yaitu dengan mencabut laporan saya. Tetapi sebelum itu saya menanyakan dahulu kepada petugas yang sedang piket di kantor. "kira-kira kalau cabut laporan bagaimana pak?" tanya saya kepada petugas yang sedang piket. Lalu petugas tersebut menjawab "bisa saja, tetapi nantinya kena biaya" katanya. Semakin penasaran saya, saya tanyakan kembali "kira-kira berapa kenanya ya pak?" lalu petugaspun menjawab "biasanya sih 1 Jeti".
Karena 1 Jeti saya bilang "ya sudah saya cabut saja pak, kira-kira kapan bisa di cabut?" tanya saya kembali. Petugas menjawab "ya karena ini mau lebaran,bagaimana jika sesudah lebaran?". "Ok!!!" Jawab saya. Akhirnya saya diskusikan dengan teman-teman saya. Mereka pun mau membantu.
Tetapi, sebelum lebaran saya mendapatkan "SMS" yang isinya bahwa saya di minta datang kembali ke Kantor. Karena saya sebagai korban di sini saya datang ke kantor. Setelah sampai saya langsung di sambut dengan senyuman yang hangat. Di situ langsung di jelaskan bahwa Pencabutan kasus tersebut bisa sebelum lebaran. Saya pun senang bercampur bingung, karena saya dapatkan uang 1 Jeti.
Ya Allah ternyata cobaan tidak sampai di situ saja, ternyata perkiraan petugas yang piket tadi mleset jauh, bahwa laporan bisa di cabut tetapi harus 2 jeti. Waduh jadi makin punyeng saya,
Singkat cerita....
Akhirnya saya memilih kasus di lanjutkan, TAPI!!!!!!!!!!!!!
Laporan kembali lagi ke awal yaitu dengan laporan yang pertama yang "curanmor". Jadi secara tidak langsung saya sebagai korban bisa menjadi tersangka yang membuat laporan palsu. Itulah yang membuat saya menjadi pusing. Masalah ini sebetulnya menurut saya mudah di selesaikan bila tidak "UUD"
Jika saya lanjutkan masalah ini akan menjadi besar. Banyak yang tertarik kedalam kasus ini, karena di dalam kasus saya ini banyak sekali lika-likunya.....
Ya Allah dengar lah do'a hamba-Mu ini , semoga dipermudahkan cobaan yang Engkau berikan ini.
Amiiinnn!!!!
Minggu, 26 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar